Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh
Marhaban Yaa Syahru Ramadhaan...
Alhamdulillah kembali merasakan bulan penuh barokah ini, Bismillah ayoo kita berlomba-lomba melakukan amalan di bulan suci ini (tapi semoga tidak hanya di bulan suci saja yaa :D )
Marhaban Yaa Syahru Ramadhaan...
Alhamdulillah kembali merasakan bulan penuh barokah ini, Bismillah ayoo kita berlomba-lomba melakukan amalan di bulan suci ini (tapi semoga tidak hanya di bulan suci saja yaa :D )
Tahun ke-3 bulan puasa d Jogja dan menjadi anak kos an. Rasanya kangen suasana puasa bersama keluarga ataupun saat puasa di pondok dulu.
"Flashback"
Saat bulan suci Ramadhon tiba, bagi kami santri di Buntet Pesantren Cirebon akan melakukan ngaji pasaran setiap ba'da Asar, kitabnya saya lupa namanya tapi termasuk kitab kuning dan gundul. Ingat sekali saat ngaji suka mengantuk. Supaya ngga ngantuk duduk paling depan di deretan santri putri deket pa Kyai, cara ini terkadang berhasil terkadang pula tidak. Pernah juga saking ngantuknya akhirnya memilih ngaji di belakang, Astaghfirullah jangan di contoh yaaa :D . Di balik cerita itu saya pribadi selalu ingat nasihat Pa Yai saya "yang namanya ngaji iku kang penting teka (lewih awal sing gurune),lenggah, rungukna, paham bli paham bli papa". artinya "yang namanya mengaji itu yang penting datang ke majlis ilmu, duduk dan mendengarkan, untuk urusan paham atau tidak ngga apa-apa", dari kata pa Kyai tersebut mengandung makna tersembunya bagi beliau ketika santrinya sudah datang terutama lebih awal dari beliau, lalu duduk dan mendengarkan insyaAllah akan mendapatkan barokahnya. Dari situ saya sadar dan intropeksi diri, semalas apapun saya berusaha untuk selalu mengaji dan diusahakan datang lebih awal dari pa Kyai, saya mengharap mendapat barokahnya InsyaAllah Aamiin, meski terkadang di tengah-tengah ngaji suka mengantuk. Jujur setelah saya disini ngkos saya kangen suasana Ramadhan d pondok. Suasana saat sahur yang harus bangun duluan untuk menyiapkan makanan sahur buat para santri lainnya. Suasana Tarawih berjamaah dipondok. Tadarus bareng ba'da Tarawih , dilanjutkan mengaji kitab kembali sampai jam 23.00. Sungguh suasana puasa yang penuh dengan kegiatan yang insyaAllah bermanfaat. Bagi temen-temen yang masih mondok, nikmatilah suasana pondok carilah barokah, jangan sampai menyesal saat sudah keluar dari pondok.
''Flashback end"
"Flashback"
Saat bulan suci Ramadhon tiba, bagi kami santri di Buntet Pesantren Cirebon akan melakukan ngaji pasaran setiap ba'da Asar, kitabnya saya lupa namanya tapi termasuk kitab kuning dan gundul. Ingat sekali saat ngaji suka mengantuk. Supaya ngga ngantuk duduk paling depan di deretan santri putri deket pa Kyai, cara ini terkadang berhasil terkadang pula tidak. Pernah juga saking ngantuknya akhirnya memilih ngaji di belakang, Astaghfirullah jangan di contoh yaaa :D . Di balik cerita itu saya pribadi selalu ingat nasihat Pa Yai saya "yang namanya ngaji iku kang penting teka (lewih awal sing gurune),lenggah, rungukna, paham bli paham bli papa". artinya "yang namanya mengaji itu yang penting datang ke majlis ilmu, duduk dan mendengarkan, untuk urusan paham atau tidak ngga apa-apa", dari kata pa Kyai tersebut mengandung makna tersembunya bagi beliau ketika santrinya sudah datang terutama lebih awal dari beliau, lalu duduk dan mendengarkan insyaAllah akan mendapatkan barokahnya. Dari situ saya sadar dan intropeksi diri, semalas apapun saya berusaha untuk selalu mengaji dan diusahakan datang lebih awal dari pa Kyai, saya mengharap mendapat barokahnya InsyaAllah Aamiin, meski terkadang di tengah-tengah ngaji suka mengantuk. Jujur setelah saya disini ngkos saya kangen suasana Ramadhan d pondok. Suasana saat sahur yang harus bangun duluan untuk menyiapkan makanan sahur buat para santri lainnya. Suasana Tarawih berjamaah dipondok. Tadarus bareng ba'da Tarawih , dilanjutkan mengaji kitab kembali sampai jam 23.00. Sungguh suasana puasa yang penuh dengan kegiatan yang insyaAllah bermanfaat. Bagi temen-temen yang masih mondok, nikmatilah suasana pondok carilah barokah, jangan sampai menyesal saat sudah keluar dari pondok.
''Flashback end"
Keutamaan Sholat Tarawih :
Dari Ali bin Abi Thalib r.a. bahwa dia berkata : Nabi SAW ditanya tentang keutamaan-keutamaan Tarawih di bulan Ramadhan. Kemudian beliau bersabda:
- Hari ke-1
" Orang yang beriman akan terbebas dari dosanya, layaknya bayi yang baru dilahirkan Ibunya". - Hari Ke-2
"Orang yang Sholat Tarawih dan kedua orang tua nya (jika keduanya beriman) akan mendapat ampunan dari Allah SWT" - Hari ke-3
"Malaikat menyeru dari bawah Arsy: "Mulailah untuk melakukan amal kebajikan, maka Allah akan mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu". - Hari ke-4
"Orang yang beriman akan mendapat pahala layaknya orang yang membaca kitab Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Qur'an". - Hari ke-5
"Allah SWT. menganugerahinya pahala layaknya orang yang sholat di Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsho". - Hari ke-6
"Allah mencurahkan padanya pahala seperti pahalanya orang yang melakukan Thowaf di baitul Makmur dan Bebatuan (batu-batu) memohon ampunan baginya". - Hari ke-7
"Seolah ia telah bertemu Nabi Musa AS serta ikut membantunya menghadapi Fir'aun dan patihnya". - Hari ke-8
"Allah akan memberikan segala sesuatu yang sudah diberikan Allah kepada Nabi Ibrahim AS". - Hari ke-9
"Mendapat pahala seperti pahalanya ibadah yang dilakukan oleh para Nabi". - Hari ke-10
"Allah akan memberikan kebaikan dunia dan akhirat".
Note: Pada 10 hari pertama di Bulan Ramadan adalah Rahmat. Pada 10 hari itu, banyak sekali rahmat yang diturunkan Allah kepada kita. Oleh krena itu sebaiknya di 10 hari pertama ini, kita banyak berdoa dan beribadah kepada Allah agar setiap hari kita berada di dalam rahmatNya. - Hari ke-11
"Mendapat pahala bagaikan keluar dari dunia seperti baru dilahirkan oleh ibunya". - Hari ke-12
"Dia akan berjalan di hari kiamat dengan wajah yang bersinar laksana rembulan di bulan purnama". - Hari ke-13
"Dia akan menemui hari kiamat dalam keadaan selamat dari kejelekan dan keburukan". - Hari ke-14
"Malaikat akan turun ke bumi dan bersaksi dia telah melakukan sholat tarawih sehingga kelak di hari kiamat dia tidak perlu dihisab (dihitung) amalnya". - Hari ke-15
"Seluruh Malaikat dan Malaikat yang menyangga 'Arsy bersama-sama mendoakan selamat kepadanya". - Hari ke-16
"Allah SWT akan menulisnya sebagai golongan orang yang selamat dari api neraka dan mendapat keberuntungan masuk surga". - Hari ke-17
"Dianugerahi pahala seperti layaknya para Nabi". - Hari ke-18
"Para Malaikat berseru: "Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah SWT telah memberi ampunan kepadamu dan kedua orang tuamu". - Hari ke-19
"Derajatnya diangkat Allah SWT di surga Firdaus". - Hari ke-20
"Dianugerahi pahala layaknya orang yang mati syahid dan orang-orang sholih".
Note: Kemudian 10 hari kedua di Bulan Ramadhan adalah maghfirah, Pada 10 hari kedua bnyak sekali dosa yg diampunkan bila kita bertaubat. Pada 10 hari kedua hendaklah kita memperbanyak sholat malam, berdoa dan dzikir,serta perbanyak bermuhasabah diri/bertaubat nasuhah. Karena pada sepuluh hari kedua ini adalah kesempatan kita untuk mengurangi dosa-dosa yang sudah kita perbuat. Dan hendaknya kita berdoa dan dzikir untuk memohon ampunan Allah agar di ampuni dari dosa-dosa dan di jauhkan dari siksa api neraka. - Hari ke-21
"Allah membangunkan untuknya sebuah rumah yang terbuat dari cahaya di dalam surga". - Hari ke-22
"Menemui hari kiamat dalam keadaan terhindar dari segala kesusahdan kepedihan". - Hari ke-23
"Allah membangunkan sebuah kota di Surga". - Hari ke-24
"Allah akan memberikan 24 do'a yang akan dikabulkan". - Hari ke-25
"Allah akan menghilangkan siksa kubur untuknya". - Hari ke-26
"Allah akan mengangkat pahalanya selamat 40 tahun". - Hari ke-27
"Di hari kiamat dia akan melewati shirothol mustakim (jembatan) seperti kilat yang menyambar". - Hari ke-28
"Allah SWT akan mengangkat seribu derajat di surga unyuknya". - Hari ke-29
"Allah SWT akan memberikan pahala seribu (1000) haji yang diterima Allah". - Hari ke-30
Allah SWT. akan berkata: "Wahai hambaku makanlah buah surga, minumlah minuman surga, mandilah dari air surga, Aku Tuhanmu dan kamu hambaKu".
Note: Dan sepuluh hari terakhir di Bulan Ramadhan adalah penghindaran diri dari siksa api neraka. Sepuluh hari terakhir inilah kesempatan kita untuk menyucikan diri kita dan perbanyak berdoa agar kita senantiasa dihindarkan dari api neraka. Pada 10 hari terakhir ini terdapat pula malam lailatul Qadr, yaitu malam yang lebih mulia dari seribu bulan (QS. Al-Qadr). Oleh karena itu, hendaknya di 10 hari terakhir, kita benar – benar berjuang untuk mendapatkan lailatul Qadr.
(Sumber dari hadits Kitab Duratun Nasihin, Bab Keistimewaan Bulan Ramadhan).
/web.buntetpesantren
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh.
Yogyakarta, 26 Mei 2017
Pukul 21:55 WIB
NF
Komentar
Posting Komentar