"Kami percaya, bahwa yang memisahkan antara kami dan keberhasilan hanyalah keputusasaan. Jika harapan itu kuat dalam diri kita, InsyaAllah kita akan memperoleh banyak kebaikan" ~Dewi Nur Aisyah~
Setiap orang pasti memiliki mimpi masing-masing. Dan setiap orang juga punya cara tersendiri untuk memperjuangkannya. Ada orang yang rajin dan disiplin untuk menggapai impiannya, serta ada juga yang leha lehe alias malas.
Kita tinggal memilih mau tipe orang yang mana :)
Jika kita memilih seperti orang pertama, janganlah kita berputus asa ketika kita selalu mengalami kegagalan. Karena keberhasilan bisa saja hadir di saat titik akhir perjuangan kita.
"Bertahanlah sebentar lagi. Bukankah demi kebenaran, api dingin untuk Ibrahim dan laut tetbuka bagi Musa. Haruskah jika kita tampik kesabaran Zakaria? Atau nyata kita sudah bebal seperti Samiri atau setipe dengan Yudas? Duhai diri beristighfarlah kita. Dan lihat saja, Salman Al Farizi bercumbu dengan siksa dan Mush'ab yang baik mengecup derita, sedang kita yang muda tak menghadapi seujung jari kuku dari ujian-ujian mereka".
Di setiap perjuangan dan usaha kita niatkan untuk menari ridho-Nya, InsyaAllah jalannya akan d permudah oleh-Nya. Kunci keberhasilan adalah kemauan dan kesungguhan. Jangan pernah bilang bahwa kita ngga pantas, karena yang memberi penilaian hanya Allah SWT. Jika Allah saja belum menentukan akhir, mengapa kita harus mendahului takdir-Nya. Jadi, tetaplah percaya diri dan terus mengerjakan kebaikan demi menggapai ridho-Nya.
Tegal, 10 Juli 2017
Pukul 22.35 WIB
Di suatu malam saat temen2 sudah tertidur
NF
Setiap orang pasti memiliki mimpi masing-masing. Dan setiap orang juga punya cara tersendiri untuk memperjuangkannya. Ada orang yang rajin dan disiplin untuk menggapai impiannya, serta ada juga yang leha lehe alias malas.
Kita tinggal memilih mau tipe orang yang mana :)
Jika kita memilih seperti orang pertama, janganlah kita berputus asa ketika kita selalu mengalami kegagalan. Karena keberhasilan bisa saja hadir di saat titik akhir perjuangan kita.
"Bertahanlah sebentar lagi. Bukankah demi kebenaran, api dingin untuk Ibrahim dan laut tetbuka bagi Musa. Haruskah jika kita tampik kesabaran Zakaria? Atau nyata kita sudah bebal seperti Samiri atau setipe dengan Yudas? Duhai diri beristighfarlah kita. Dan lihat saja, Salman Al Farizi bercumbu dengan siksa dan Mush'ab yang baik mengecup derita, sedang kita yang muda tak menghadapi seujung jari kuku dari ujian-ujian mereka".
Di setiap perjuangan dan usaha kita niatkan untuk menari ridho-Nya, InsyaAllah jalannya akan d permudah oleh-Nya. Kunci keberhasilan adalah kemauan dan kesungguhan. Jangan pernah bilang bahwa kita ngga pantas, karena yang memberi penilaian hanya Allah SWT. Jika Allah saja belum menentukan akhir, mengapa kita harus mendahului takdir-Nya. Jadi, tetaplah percaya diri dan terus mengerjakan kebaikan demi menggapai ridho-Nya.
Tegal, 10 Juli 2017
Pukul 22.35 WIB
Di suatu malam saat temen2 sudah tertidur
NF
Komentar
Posting Komentar