Riview Buku : Ya Allah Saya Pulang

 




Assalamu'alaikum Wr. Wb. 
Di hari ke-4  di tahun 2023 saya ingin meriview buku karangan Alfialghazi yang berjudul "Ya Allah Aku Pulang". Btw buku ini adalah salah satu hadiah dari sahabat saya pas wisuda September lalu. Tinkiuuu yaaa guys :3

Pertama kali unboxing paperbag, saya langsung terpesona dengan sampul bukunya yang terkesan minimalis, menarik bagi saya. Kemudian saya buka sampul belakang buku dan membaca semacam sinopsisnya, rasanya pas banget ini buku d baca saat itu. Bagi yang kepo sinopsis d bagian belakang sampulnya ini saya tuliskan yaa teman-teman: 

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Pada saatnya, kita akan sampai di titik-titik kejenuhan, merasa lelah akan segalanya, merasa kecewa atas perlakuan buruk manusia, bersedih atas ketidakmampuan diri. 

Hidup yang seperti tak hidup lagi.
Kita ingin pulang, tapi tak tahu hendak kemana.
Benar-benar merindukan yang bersedia menerima diri kita apa adanya, rumah yang menyajikan ketenangan sebenarnya, rumah yang tanpa penghakiman di dalamnya. 

"Ya Allah, Aku Pulang" akan membawamu menuju penuntasan rindu, menghikangkan kepenatan, mengakhiri kepayahan. 

Untukmu jiwa-jiwa kecil yang sedang mencari jalan pulang, kepulangan yang sebenarnya. 

Selamat menikmati! 
-  - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Mari kita memulai Riview nya :) 
Buku ini terdiri dari 3 BAB UTAMA yaitu : 
1. RIUH
2. REDAM 
3. PULANG 

Dari bab utama tersebut masih terdiri dari sub bab lagi. 

Menurut saya, buku ini related dengan kehidupan para muda mudi yang kadang hilang arah dan pegangan.

Perjalanan hidup manusia telah memiliki lajurya masing-masing, dengan dimensi panjang yang berbeda-beda. Namun, yang perlu diingat adalah kehidupan ini sejatinya dikejar bukan mengejar, dihabisi bukan menghabisi. Waktu terus mengintai langkah demi langkah kita. 

Saat jenuh menghampiri hanya dengan kembali kepada-Nya hati ini akan tenang. Karena, dalam kehidupan tak semua hal akan berjalan sesuai keinginanmu. Pada satu waktu, kamu pasti akan jatuh di lembah yang bernama kekecewaan. Namun, itu hanya akan terjadi jika kamu tak mengenal Tuhan. 

Sebagai manusia biasa, termasuk saya tentu pernah mengalami overthinking. Dan pada akhirnya diri ini kewalahan dengan overthinking tersebut, hingga membuat hari-hari tidak tenang. Kita takut dan khawatir menghadapi ketidakpastian masa depan. Ketidakpastian janganlah ditakuti, tapi mari kita hadapi. 

Ketakutan tak akan pernah memperkuat posisimu, ia hanya akan membuatmu terjebak pada asumsi yang bahkan belum tentu akan terjadi. Yang sudah berlalu cukup dilihat sebagai pembelajaran, dan untuk masa depan mari kita lalui dengan hati tenang serta ikhtiyar yang sungguh-sungguh, sehingga tidak ada penyesalan di kemudian hari. 

Buku ini juga memberikan kisah dari sahabat-sahabat Nabi, salah satunya yaitu: 

Shuhaib ar-Rumi adalah sahabat yang bertahan dalam keimanan. Ketika beliau akan hijrah dari Makah menuju Madinah, beliau dihadang oleh orang-orang Quraisy. Merka meminta Shuhaib meninggalkan semua hartanya, maka tanpa ragu Shuhaib memenuhi itu. Melakukan hal yang sama seperti Shuhaib ar-Rumi pada saat ini nampaknya akan sulit dan belum tentu ada saat ini, karena iman kita masih naik turun. Saat iman melemah, kita boleh istirahat. Tidak ada yang salah dari istirahat, sebab istirahat juga bagian dari perjuangan. Hanya saja, jangan sampai istirahat membuatmu melupakan jalan menuju taat. 

Inti dari proses menenangkan diri adalah menemukan alasan untuk berjuang kembali dan tidak ada alasan yang bisa mengantarkanmu kepada kebahagiaan abadi, kecuali itu Allah, Tuhan yang telah menggenggam takdir hidup kita ini. 

Maka, jangan sampai pilihanmu menyendiri, menyepi dalam sunyi, malah mendekatkanmu kepada kelalaian, dan merapuhkan iman. 

Pada akhirnya ujung dari segala kelelahan ini adalah Allah. 

Banyak kisah hikmah dan reminder dari buku ini, namun saya tidak bisa menuliskan semuanya. Pokonya, buku ini sangat recomended untuk dibaca ^^.

Terakhir sebagai penutup saya tulis sebuah kalimat untuk reminder diri ini: 

"Hati adalah ruang kosong yang harus terpenuhi, jika kita tidak mengisi hati kita dengan cinta kepada Allah, dengan kerinduan kepada Nabi, maka ia akan terpenuhi dengan cinta dan rindu selain itu. Cinta semacam itu hanya menyeret kita kepada lembah bernama kesesakan". 

Wassalamu'alaikum Wr. Wb. 

Purwokerto, 04 Januari 2023 
NF

 

 

Komentar