Kalau Bukan Kita Lalu Siapa

 Assalamu'alaikum Wr. Wb. 

Satu bulan menghilang tanpa meninggalkan jejak disini. 

Bukan karena sibuk, tapi lebih kepada kurang memprioritaskan yaa. 

Harus terus belajar bagaimana cara management waktu yang baik supaya lebih istiqamah dalam berbagai peran 😊


Ngomong-ngomong kalimat di atas hanyalah pembuka hehe sebagai klarifikasi hehe


Kemaren saya menonton sebuah video dari Mbak Sherly Annavita yang berjudul "Mari tulis dan wujudkan kisah sukses kita". 


Dari judulnya saja sudah menarik bukan???


Setiap orang punya standar sukses masing-masing.


 Orang yang selalu bangun kesiangan, kemudian bisa bangun pagi-pagi itu sebuah kesuksesan.


Orang yang selalu diam menyimak, suatu saat dapat berpendapat dan bertanya itu sebuah kesuksesan juga.


Orang yang awalnya hanya minta uang terus kepada orang tua, saat dia bisa membiayai minimal dirinya sendiri itu debuah kesuksesan juga. 


Orang yang sekolahnya biasa-biasa saja, namun akhirnya bisa keterima kuliah itu sebuah kesuksesan juga.


Intinya setiap orang beda-beda kesuksesannya. Tidak bisa disamakan. Tidak perlu dibandingkan. Karena sejatinya jalan hidup setiap orang beda.


Setiap cerita kesuksesan, banyak mengandung hikmah. 

Banyak perjuangan.

Banyak kerikil-kerikil penghalangnya. 


Cerita  sukses diri kita sudah sepatutnya kita tulis, sebagai bahan cerita kepada anak kita kelak. Supaya mereka tidak selalu mendengar cerita sukses orang lain terus. Biasakan mereka belajar teladan dari orang-orang terdekatnya. Sejatinya lingkungan terdekat lah yang pertama kali membentuk karakter anak. 


Supaya suatu saat kelak tidak hanya cerita, itu yang jadi ..... adalah teman Ibu loh nak, beliau begini-begini, 

tapi diganti

Dengan kisah sukses Ayah dan ibunya 😊

Sesederhana apapun kisah suksesnya, jangan malu 😊


------

Maaf tulisan gaje hehe

------


Brebes, 11 Agustus 2020

pukul 02.52 WIB 


NF

(Terbangun dari tidur malam)


Komentar