Assalamu'alaikum Wr. Wb.
"Kesehatan dan kesempatan adalah nikmat yang sering terlupakan". (Al Ustadz Ahmad Abu Nashor, LC., M.H.I.)
Di sebuah desa kecil bagian kota Cirebon dulu saya pernah menuntut ilmu. Desa yang begitu menentramkan hati, setiap pagi sore hilir mudik para santri menggunakan sarung. Begitu sederhana pakaiannya. Suara mengaji dan sholawat tak pernah luput terdengar setiap harinya. Begitu damainya diri ini ketika berada disana.
Desa ini namanya Buntet, lebih tepatnya Buntet Pesantren Cirebon. Salah satu pondok pesantren yang ada di bumi Jawa Barat.
Intronya cukup sepertinya hehe
Sabtu, 7 April 2019 kemaren ada acara Haul Buntet. Haul merupakan acara rutin tahunan. Sebisa mungkin para alumni akan menyempatkan hadir saat acara Haul, begitupun dengan saya.
Ketika acara kumpul alumni, saya dan teman-teman mendengarkan sambutan (wejangan) dari Ustadz di pondok, saya biasa menyebut beliau dengan panggilan Kang. Salah satu wejangan beliau yaitu mengenai nikmat Allah yang sering kita lupakan yaitu kesehatan dan kesempatan. Dua nikmat itu secara sekilas tak tampak keterkaitannya. Namun, sebenarnya saling berkaitan. Contoh sederhanya: acara haul ini, kita memiliki kesempatan untuk bersilaturahmi ke pondok karena ada acara, namun silaturahmi tidak akan terlaksana manakala kesehatan kita tidak memungkinkan untuk datang. Di luar sana mungkin ada alumni yang ingin sekali dateng ke momen haul ini, namunsedang sakit sehingga tidak bisa hadir. Ada juga ingin datang kesehatan juga mendukung namun kesempatan hadir terhalang izin kerja.
Hal ini juga berlaku untuk contoh lainnya. Misal: kita ingin sekali ikut tes CPNS, sudah daftar juga udah pemberkasan, namun apadaya saat tes kita tidak bisa hadir karena sedang sakit.
Kesimpulannya: sesuatu akan terlaksana jika ada kesempatan dan didukung oleh kesehatan. Maka, jangan sia-siakan segala kesempatan yang dateng ketika kita sehat.
Semoga diri ini senantiasa mengingat nikmat Allah yang sangat besar ini dan menjadi hamba yang selalu bersyukur.
Wassamu'alaikum Wr. Wb.
Brebes, 8 April 2019
NF
(Menulis d temani rintik hujan dan temaramnya lampu)
"Kesehatan dan kesempatan adalah nikmat yang sering terlupakan". (Al Ustadz Ahmad Abu Nashor, LC., M.H.I.)
(Sebagian alumni Al Khoir Buntet Pesantren Cirebon)
Di sebuah desa kecil bagian kota Cirebon dulu saya pernah menuntut ilmu. Desa yang begitu menentramkan hati, setiap pagi sore hilir mudik para santri menggunakan sarung. Begitu sederhana pakaiannya. Suara mengaji dan sholawat tak pernah luput terdengar setiap harinya. Begitu damainya diri ini ketika berada disana.
Desa ini namanya Buntet, lebih tepatnya Buntet Pesantren Cirebon. Salah satu pondok pesantren yang ada di bumi Jawa Barat.
Intronya cukup sepertinya hehe
Sabtu, 7 April 2019 kemaren ada acara Haul Buntet. Haul merupakan acara rutin tahunan. Sebisa mungkin para alumni akan menyempatkan hadir saat acara Haul, begitupun dengan saya.
Ketika acara kumpul alumni, saya dan teman-teman mendengarkan sambutan (wejangan) dari Ustadz di pondok, saya biasa menyebut beliau dengan panggilan Kang. Salah satu wejangan beliau yaitu mengenai nikmat Allah yang sering kita lupakan yaitu kesehatan dan kesempatan. Dua nikmat itu secara sekilas tak tampak keterkaitannya. Namun, sebenarnya saling berkaitan. Contoh sederhanya: acara haul ini, kita memiliki kesempatan untuk bersilaturahmi ke pondok karena ada acara, namun silaturahmi tidak akan terlaksana manakala kesehatan kita tidak memungkinkan untuk datang. Di luar sana mungkin ada alumni yang ingin sekali dateng ke momen haul ini, namunsedang sakit sehingga tidak bisa hadir. Ada juga ingin datang kesehatan juga mendukung namun kesempatan hadir terhalang izin kerja.
Hal ini juga berlaku untuk contoh lainnya. Misal: kita ingin sekali ikut tes CPNS, sudah daftar juga udah pemberkasan, namun apadaya saat tes kita tidak bisa hadir karena sedang sakit.
Kesimpulannya: sesuatu akan terlaksana jika ada kesempatan dan didukung oleh kesehatan. Maka, jangan sia-siakan segala kesempatan yang dateng ketika kita sehat.
Semoga diri ini senantiasa mengingat nikmat Allah yang sangat besar ini dan menjadi hamba yang selalu bersyukur.
Wassamu'alaikum Wr. Wb.
Brebes, 8 April 2019
NF
(Menulis d temani rintik hujan dan temaramnya lampu)
Komentar
Posting Komentar