Cahaya

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh.

"Knowledge does not consists in narrating much. Knowledge is but a light which Allah places in the heart." (Imam Malik)

Sudah hampir 3 bulan saya tidak menulis di blog ini. Ada perasaan menyesal tentunya, kalau flashback 3 bulan ini sebenarnya saya kalau bisa memanage waktu harusnya bisa menulis sebuah tulisan. Namun, saya pun sadar tulisan yang saya tulis di blog ini sebagai media belajar saya juga, jangan menulis hanya karena untuk mendapat pujian. Sehingga bulan-bulan kemaren waktu saya untuk membaca buku-buku yang sudah saya beli tapi belum sempat dibaca. Pernah saya dengar sebuah nasihat "Semakin kita banyak membaca maka kita semakin merasa bodoh". Saya pun setuju dengan pendapat tersebut, pengalaman saya ketika membaca buku-buku saya merasa masih sangat bodoh dan masih sangat minim pengetahuannya. Dari situ saya mendapat hikmah bahwasannya ilmu yang kita miliki sangat sedikit, jadi untuk menambahnya kita pun harus rajin-rajin membaca.

Pada tulisan ini saya ingin sedikit bercerita mengenai pelajaran yang saya ambil dari Kitab Ta'lim Muta'lim.

Dalam kitab Ta'lim Muta'lim diceritakan bahwa Syaikhul Imam Syamsul Aimmah Al-Khalwaniy memperoleh ilmu dengan cara mengagungkan, beliau tidak pernah mengambil lembaran-lembaran turats terkecuali dalam keadaan suci. Pada suatu malam, saat beliau sedang mengulang pelajaran-pelajarannya, beliau berwudhu sampai 17 kali  karena saat itu beliau sedang sakit perut. Beliau melakukan ini semata-mata karena ingin mempertahankan supaya belajar tetap dalam keadaan suci. Demikianlah, sebab ilmu itu cahaya, dan wudlupun cahaya. Maka cahaya ilmu akan semakin bersinar dengan berwudhu.

Keutamaan-keutamaan Ilmu menurut Syaikhul Burhanuddi:
1. Ilmu itu cahaya dari semua cahaya yang ada, dia memberikan penerangan bagi yang buta, sedangkan orang bodoh itu melewatkan hari-harinya dalam kegelapan.
2. Dia (Ilmu) bagaikan gunung yang menjulang tinggi, pelindung bagi orang yang berlindung kepadanya, dan mereka akan merasa aman dari segala musibah.
3. Dengan ilmu umat manusia akan selamat, namun mereka melalaikannya dengan ilmu pula mereka akan aman, dan sungguh ruh itu berada di antara tulang rusuk.
4. Dengan ilmu manusia dapat memberikan pertolongan kepada seorang pendusta yang sedang menuju dasar neraka yang merupakan pungkasan yang paling baik.

Syair dari beliau yang begitu mengena di hati saya:

"Jikalau dunia dan kenikmatannya berlalu dari mu, maka janganlah kamu memperdulikannya, karena sungguh ilmu itu pemberian yang sangat baik"


Wallahua'lam Bisshoab.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Yogyakarta, 11 April 2017


Komentar