Ramadhan Day-2

Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Sabtu pagi di hari kedua puasa saya menonton tayangan youtube yang berjudul "Perempuan Keluarga Shihab". Teman-teman pasti sudah tidak asing kan dengan keluarga Shihab yang tak lain merupakan keluarga ulama Indonesia yaitu Bapak KH. Quraisy Shihab. Cerita-cerita dari keluarga beliau tidak tau kenapa selalu menarik bagi saya. Pada postingan blog terdahulu juga saya pernah menulis mengenai keluarga ini. 

Pada tayangan narasi kemaren tema yang diangkat yaitu Hari Kartini, sehingga cerita keluarga Shihab sekarang dari perempuan-perempuan keluarga Shihab, dimana keempat anak Beliau perempuan (Mba Najeela Shihab, Mba Najwa Shihab, Mba Nasywa Shihab, dan Mba Nahla Shihab) serta perempuan dua lainnya yaitu Umi Fatmawati (istri beliau) dan Sidah Ahmad (menantu perempuan Beliau). Nama anak-anak perempuan beliau semuanya berawalan "N", konon katanya ada alasan dan ceritanya, namun saya belum tau dan masih penasaran ada rahasia apa di balik huruf "N" untuk nama awalan anak perempuan. Rasa penasaran saya didorong karena nama saya juga berawalan "N", hehehe. 

Ok. kembali ke topik semula teman-teman :)

Ada beberapa catatn yang saya ambil dari tayangan narasi kemaren:
Pertama, Indonesia dan dunia saat ini sedang dihadapkan pada masalah virus Covid-19. Beberapa negara bahkan ada yang menerapkan kebijakan lockdown bagi warga negaranya (misal: China). Namun, kebijakan lockdown ini tidak diterapkan di Indonesia karena mungkin karena itu sangat sulit bagi warga Indonesia, mengingat warganya tersebar di berbagai pulau yang tidak sedikit jumlahnya, dan tentu ada pertimbangan-pertimbangan lain pemerintah tidak menerapkan lockdown, sebagai warga negara biasa saya hanya bisa menurut pasti pemerintah sudah melakukan yang terbaik bagi warga dan negaranya. 

Dari catatan Najwa , saya belajar bahwa dalam situasi sekarang ini kita belajar bagaimana mengelola emosi dan berbagi peran. Mengelola emosi dalam artian jangan sampe kita marah dan terus menyalahkan keadaan dan pemerintah. Kita sebisa mungkin melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk mengisi #dirumahaja ini. Kita belajar berbagi peran bersama keluarga, memanage waktu kapan saatnya work from home, kapan saatnya belajar online, kapan saatnya membantu orang tua, dan lain-lain. Secara tidak sadar dengan #dirumahaja ini menjadikan antar keluarga menjadi sering bertemu. 

Kedua, masuk pada pembahasan kesuksesan wanita. Sukses disini bisa dalam berbagi hal, misal: pendidikan, karer, ibu rumah tangga, penghafal Al-Qur'an, ataupun yang lainnya. Dalam perjalanan meraih kesuksesan tentu kita akan menemui julid, iri dari orang sekitar kita. Kedua hal ini bisa terjadi karena  keadaan dan kesempatan yang terbatas, khususnya bagi kita perempuan yang sampe sekarang masih dianggap remeh. Padahal Kartini telah mengajarkan emanipasi (kesamaan antara laki-laki dan perempuan). Kesamaan dan kesuksesan perempuan bukan bermaksud menyaingi laki-laki, tapi lebih kepada suapaya perempuan ini bisa mendampingi laki-laki (imamnya), berjalan bersama saling menggengam asa untuk meraih tujuan hidup yang lebih baik. Konon katanya "Di balik laki-laki sukses, di belakangnya ada perempuan tangguh yang selalu mendampinginya". 

Ketiga, umi Fatmawati selalu mengajarkan anak-anaknya untuk berakhlak dan dekat dengan Allah. Dengan dua hal tersebut, insyaAllah dengan sendirinya orang-orang disekitar akan menyayangi kita. Alasannya, karena sikap kita d jaga oleh Allah. Intinya: Berbuat baik untuk diri sendiri, berbuat jahat untuk diri sendiri. Apa yang kita tanam, itu yang akan dituai.

Keempat, cara menjaga mimpi.

TO BE CINTINUED

#nisalearn
#RamadhanDay2
#RamadhanKareem
#dirumahaja


Brebes, 27 April 2020


NF

Komentar