Beda dari yang Lain

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

"Setiap orang terlahir unik. Mempunyai kelebihan dan Kekurangan masing-masing"

Seorang gadis desa dari ujung Jawa Tengah kini tengah merantau ke suatu kota. Kota perantauan si gadis ini terkenal dengan julukan Kota Pelajar. Pasti temen-temen pada tahukan yaa gadis itu merantau dimana? Yapsss, benar sekali saya merantau di Kota Yogyakarta, tepatnya Kota Sleman. Kota ini tentu sangat jauh berbeda dengan kota kelahiran si gadis Brebes. Di kota ini banyak gedung-gedung menjulang tinggi, tapi tak sebanyak d Jakarta sii, hehehehe. Di kota ini pula sudah cukup banyak mall yang berdiri. Namun, si gadis yang notabene berasal dari suatu desa terpencil jauh dari hiruk pikuk kota, menjadikan si gadis itu ndeso :D. Si gadis kecil ini mempunyai hobi yang berbeda dari temen-temennya. Gadis ini ngga suka permainan, ngga suka nonyon film, ngga suka drakor, dan sangat kuper. Lingkungan keluarga yang alhamdulillah telah mengajarkan dari kecil yang namanya agama. Ibu si gadis ini selalu mengajari anaknya dengan cara mencontohkan dan praktek langsung. Sehingga, kebiasaan kecil itu sampe terbawa sampe sekarang. Sejak kecil si hadis ini tak pernah mengenal yang namanya game. Ayah dan Ibu nya selalu melarang jika si anak menginginkan alat permainan (games), seperti gimbot (tulisannya kayanya salah ^^). Ayah dan Ibu selalu menasihatiku bahwa itu ngga baik, meski awalnya nangis tapi si gadis akhirnya menurut. Untuk bermain games si gadis pun sembunyi-sembunyi meminjam kepada temennya. Namun, si gadis bersyukur saat kecil sudah d didik seperti itu, sehingga sekarang ga kecanduan games.

Menonton pertandingan bulutangkis menjadi hobi si gadis kecil ini. Dari kecil dia sudah mengoleksi koran-koran olahraga yang ada bulutangkisnya. Setiap ada pertandingan bulutangkis live di TV si gadis selalu nonton walau itu tengah malam. Yaaa begitulah hobi nya. Pernah sampe nangis kalau atlet Indonesia kalah. Hobi itu berlangsung sampai sekarang si gadis sudah duduk di bangku kuliah. Namun, saat mulai MA si gadis tidak update, karena di Pondok di larang bawa hp dan tidak ada TV. Jadi, nonton kalau lagi ke warnet dan itupun jarang sekali. Sekarang masih hobi, namun tidak selalu live streaming karena wifi tidak mendukung :D.

Gadis ini yang tidak suka permainan, menjadikan kebiasaan ini sampai gadis ini dewasa duduk d bangku kuliah. Saat temen-temen kuliahnya ngajak ke Mall dan main timezone si gadis pasti akan menolak diajak kesana. Karena pernah pada suatu saat si gadis di ajak ke taman pintar, namun karena isinya cuman permainan akhirnya si gadis bosen. Dan akhirnya kabur. Kabur disini maksudnya pulang duluan. Yaa begitulah si gadis ini. Jadi, temen-temen nya tidak akan mengajak karena sudah tahu karakter gadis ini. Ikut ke mall mau disaat si gadis pengin beli sepatu. Itu pun bisa dihitung jari pergi ke mall nya. Karena, si gadis kaget harga sepatu-sepatu di mall mahal, sedangkan biasanya si gadis beli sepatu yg harganya masih di bawah Rp. 100.000,-. Gadis ini juga kaget kalau ke toilet di mall. Tapi yang ini ngga usah di ceritain .

Gadis ini ga enak d ajak main, terutama ke tempat permainan dan mall. Tapi kalau ng mall mau ke Gramedia pasti mau. Tapi Alhamdulillahnya gadis ini mempunyai 7 sahabat dekat di kampus. Dan mereka bisa nerima si gadis apa adanya. Terimakasih my best friends. Semoga persahabatn kita akan abadi. Aamiin Allahumma Aamiin.

Dan untuk mu calon imamku, yang masih belum ku ketahui. Semoga kelak bisa menerima kekurangan saya ini. Semoga kekurangan ini bisa dilengkapi olehmu. Karena sejatinya sebuah pasangan itu saling melengkapi satu sama lainnya.

Yogyakarta, 26 Desember 2017
(Mall Lippo Yk)

Komentar